1. Johannesburg
Johannesburg adalah pusat populasi terbesar di Afrika Selatan, yang kini dihuni oleh sekitar 4 juta orang. Komposisi etnis di kota ini beragam, namun 73 persen penduduknya berkulit hitam. Kota ini merupakan kota terkaya, menyumbang sekitar sepertiga dari produk domestik bruto republik ini. Pencapaian Johannesburg ini terutama berkat cadangan emas terkaya yang terletak di daerah sekitarnya. Saat ini, Johannesburg adalah pusat bisnis Afrika Selatan dan terbagi menjadi bagian utara yang makmur, pusat yang memusatkan banyak atraksi, dan bagian selatan yang tidak aman dan ekstrim.
2. Museum Apartheid
Pada suatu waktu, diskriminasi rasial merupakan masalah politik yang serius di Afrika Selatan. Museum Apartheid adalah landmark Afrika Selatan yang menjadi saksi sejarah menyedihkan dalam sejarah negara ini hingga tahun 1990-an. Saat ini, terdapat 22 aula di dalam museum, yang paling mengesankan adalah Aula Eksekusi Politik, yang dipenuhi dengan banyak tiang gantungan yang menjadi saksi bisu nasib para pejuang anti-apartheid. Aula lainnya memajang foto-foto dan mengadakan pameran temporer. Eksterior bangunan museum menyerupai penjara, membentuk kontras yang kuat dengan latar belakang taman hiburan Gold Reef City di dekatnya.
3. Cape Town
Cape Town adalah kota terbesar kedua di Afrika Selatan, dengan populasi sekitar 3,5 juta jiwa, terletak tepat di Samudra Atlantik, di mana satwa liar hidup berdampingan secara damai dengan pusat perbelanjaan ultra modern dan rumah-rumah Belanda. Bangunan tertua di kota ini, seperti halnya di seluruh Afrika Selatan, adalah Benteng Harapan, di mana kota ini dulunya dibangun. Pada tahun 1936, sebuah museum didirikan di benteng ini, yang sekarang menjadi objek wisata populer. Selain museum, Galeri Nasional Afrika Selatan yang memamerkan karya-karya seniman Prancis dan Belanda juga patut dikunjungi.