Pariwisata global kini semakin mengarah ke destinasi yang tak hanya indah, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurut laporan detikTravel, sejumlah destinasi “terbaik” tahun 2025 dipilih tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena upaya konservasi dan dukungan terhadap komunitas lokal. Selain itu, tren “noctourism” — yaitu wisata malam seperti menatap langit gelap, festival lentera, atau perjalanan malam untuk melihat aurora dan pemandangan alami — semakin populer di kalangan pelancong modern.
Salah satu destinasi yang tak boleh dilewatkan adalah Bali, yang menurut TripAdvisor masuk peringkat kedua sebagai destinasi terbaik dunia di 2025. Pesona Bali terletak pada kombinasi budaya tradisional, sawah yang hijau, pantai-pantai eksotis, serta keramahan penduduk lokal. Meski sudah sangat populer, keindahan alam dan spiritualitas pulau ini tetap menarik bagi wisatawan dari berbagai pelosok dunia.
Di sisi lain, bagi para pencari petualangan alam dan eksotika, The Red Sea Destination di Arab Saudi menawarkan pengalaman yang benar-benar unik. Resort-resort mewah seperti Sheybarah Island menghadirkan vila-vila di atas air dengan desain futuristik. Sementara itu, Rwanda menjadi pilihan luar biasa bagi penggemar ekowisata: hutan Nyungwe, tracking gorila gunung di Volcanoes National Park, hingga padang savana di Akagera National Park menjanjikan pengalaman alam yang tak terlupakan.
Tak kalah menarik, destinasi budaya juga layak masuk daftar perjalananmu. Kota Jaipur di India, dijuluki “Kota Merah Muda,” menduduki peringkat lima dalam daftar kota terbaik dunia versi Travel + Leisure 2025, berkat warisan kerajaan, arsitektur istana, dan pasar tradisionalnya yang memikat. Sementara itu, Pulau Gulangyu di Cina (dekat Xiamen) menawarkan suasana tenang dengan gang kecil, bangunan kolonial bersejarah, dan panorama pantai — semua di zona pejalan kaki tanpa kendaraan bermotor.
Jika mau, bisa saya buat artikel 10 destinasi wisata dunia terbaik 2025 (dengan foto dan tips) — mau saya buat?